Kadang aku merasa bahwa melihatmu dari jauh saja rasanya cukup, tanpa perlu mengajar apa apa, tapi sayang beribu sayang, perasaanku tidak mau begitu saja.
Aku tetap harus mendekatimu. Mungkin karena aku suka.
Tak tau bagaimana, ternyata otomatis mimik wajah dan pembicaraan santai keluar dari mulutku dan sikapmu yang merespon setiap ucapanku seakan membuat kita menjadi akrab.
Satu kali, satu hari yang nggak disangka candaan membawa pada makan malam yang sangat sederhana, yap ternyata entah bagaimana awal ceritanya, situasi mengalir itu membawa kita keluar bersama.
Makanan itu sangat merakyat, benar benar disekitar rakyat yang santai dan lahap bersantab, memakan lauk yang tak ada mewahnya, tapi tak kalah lezatnya.
Satu dua kali aku mewawancaraimu, bukan tentang sesuatu yang berat hanya sesuatu yang ringan saja dan itu sangat menarik bagiku... Gelak tawa yang tercipta terasa begitu hangat seakan aku tak mau waktu bersama itu berakhir.
Momennya singkat ternyata membuatku bersemangat. Terimakasih untuk hari itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar untuk tulisan ini ^-^ Terima kasih.